Kilas Balik Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan

Kilas Balik Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan
Kilas Balik Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan – Sebagai pagelaran piala dunia yang ke-19, Piala Dunia 2010 bisa dikatakan sebagai Piala Dunia yang penuh warna slot dan keseruan. Untuk pertama kalinya kompetisi termegah di dunia sepak bola ini diselenggarakan pada Benua Afrika, dan Afrika Selatan yang tepilih untuk memanggul kehormatan tersebut pada 11 Juni hingga 11 Juli 2010.

Publik Afrika pun menyambut Piala Dunia dengan sungguh-sungguh. Kenapa tidak, Afrika Selatan sendiri telah menghabiskan dana sekitar 15 triliun rupiah untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah piala dunia. Piala Dunia kali ini diselenggarakan di 10 stadion di sana. Lima stadion baru ini dibangun untuk Piala Dunia, dan lima stadion lainnya mengalami perbaikan serta peningkatan.

Piala dunia Afrika Selatan ini benar-benar berusaha membuat https://www.warunkupnormal.com/ Piala Dunia-nya menjadi yang paling dikenal dunia. Dua lagu ofisial Piala Dunia 2010, Wavin’ Flag – K’naan dan Waka Waka – Shakira telah menjadi pemanis yang sukses terus diingat oleh penikmatnya hingga sekarang.

Sayangnya, meski banyak warga Afrika Selatan yang tidak sabar menantikan Piala Dunia ini, harga tiketnya sendiri terlampau mahal dan itu sangat menyulitkan mereka. Sehingga tidak banyak warga asli Afrika Selatan yang mampu hadir langsung dalam stadion. Tapi hal itu tetap tidak menyurutkan animonya.

Piala Dunia ini jelas merupakan salah satu Piala Dunia yang paling membekas di penikmat sepak bola dunia. Salah satu keunikan yang paling jelas adalah para penontonya bermain Slot Online. Vuvuzela adalah alat musik tiup yang menyerupai trompet yang disahkan di dalam stadion pada akhir turnamen. Vuvuzela sendiri mendapat banyak kritikan karena dinilai terlalu bising dan mengganggu komunikasi pemain ketika ada di lapangan.

Spanyol pun berhasil mendapatkan gelar pertamanya dan desawisatatukak.com menjadi negara kedelapan yang berhasil untuk menjuarai Piala Dunia. Uniknya lagi, perjalanan Spanyol sejak fase grup sampai babak final bisa dibilang irit sekali. Xavi Hernandez dkk hanya mencetak sembilan gol dari tujuh pertandingan yang ada.

Dilatih oleh Vicente del Bosque, Spanyol yang sebelumnya menjuarai Euro 2008 kembali menerapkan slot gacor teka-teki ala Barcelona. Kala itu, tidak banyak tim yang bisa mengatasinya namun Spanyol selalu unggul penguasaan bola, meskipun La Furia Roja hanya mencetak satu gol sejak babak 16 besar.